KEPALA DINAS KESEHATAN TINJAU LAYANAN VAKSINASI DI ALUN-ALUN KABUPATEN KEBUMEN
KEPALA DINAS KESEHATAN TINJAU LAYANAN VAKSINASI DI ALUN-ALUN KABUPATEN KEBUMEN
Siswa SLTP dan SLTA berduyun-duyun mendatangi gerai pelayanan vaksinasi. Mereka adalah siswa dari berbagai sekolah. Kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan di gerai alun-alun Kebumen pada hari Sabtu (27/11). Hujan yang besar menjadikan tenda untuk berteduh penuh berdesak-desakan kurang bisa menjaga jarak. Namun para siswa tetap bersemangat, antri sembari ngobrol dengan kelompoknya, khas remaja.
Tenaga kesehatan sejumlah 8 orang dari Puskesmas Kebumen III yang dipimpin oleh dr. Dwi Bhakti Pertiwi, begitu semangat melayani para siswa. Dalam kesempatan tersebut dr. Dwi menyampaikan bahwa hari ini khusus vaksinasi remaja dengan vaksin Pfizer. Semestinya remaja memperoleh vaksin di sekolah masing-masing, namun ada siswa yang berhalangan saat pelaksanaan di sekolah, sehingga diadakan vaksinasi di alun-alun khusus untuk remaja.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dr. Budi Satrio, M.Kes. Kadinkes mengatakan pelaksanaan vaksinasi di alun-alun hari ini berjalan sesuai yang direncanakan, walaupun ada sedikit tantangan sehubungan dengan datangnya hujan. Untuk mempercepat pencapaian, maka pelayanan vaksinasi di alun-alun sudah dilaksanakan setiap hari kerja. Antusias masyarakat masih tinggi walaupun yang divaksin sedikit menurun. Hal ini terjadi karena warga yang belum divaksin sudah tinggal sedikit. Warga Kebumen yang belum divaksin tinggal 6%, untuk pencapaian 70%. “Saya apresiasi dan bangga terhadap tenaga kesehatan di Kabupaten Kebumen yang selalu ikhlas dan bersemangat melayani masyarakat yang akan di vaksin. Mari kita dukung dan hargai para Tenaga Kesehatan dengan ikut dan mengajak vaksin, serta melaksanakan Protokol Kesehatan, untuk Kebumen Bebas Covid-19” tegasnya.
Dalam pelaksanaan vaksin hari sabtu (17/11) di alun-alun Kebumen berhasil memvaksin 381 siswa, yang terdiri dari 378 siswa vaksin dosis 1 dan 3 siswa dosis 2, dan ada 13 siswa yang ditunda karena kondisinya tidak sehat, dan memiliki komorbid.