PERTEMUAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON (SKDR) DAN SURVEILANS PD3I BAGI PETUGAS UKS PUSKESMAS, PEMBINA PKK DAN KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2020
PERTEMUAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON (SKDR) DAN SURVEILANS PD3I BAGI PETUGAS UKS PUSKESMAS, PEMBINA PKK DAN KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Pertemuan Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR) dan Surveilans PD3I Tahun 2020 pada Rabu, 26 Februari 2020 di Ruang Jatijajar 1-2 Hotel Candisari Kebumen. Peserta Pertemuan sebanyak 87 orang yang terdiri dari 35 orang petugas UKS, 26 orang PKK Kecamatan dan 26 orang koordinator wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten Kebumen. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam penanganan penyakit potensial wabah/KLB dan keracunan makanan, selain meningkatkan penemuan kasus AFP non Polio dan Campak klinis dalam rangka Eliminasi Campak dan Eradikasi Polio.
Hadir narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Agus Priyatna SKM, M.Kes menyampaikan faktor resiko dan tata laksana keracunan makanan, BLK Provinsi DI Yogyakarta dr.Woro Umi Ratih, Sp.PK tentang Aspek Klinis dan Laboratorium Campak serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen tentang Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Pada sesi diskusi peserta antusias menyampaikan beberapa pertanyaan diantaranya kenapa sekarang tidak ada semboyan Indonesia Sehat 2010 bahkan jenis penyakit dan jumlah kunjungan ke RS semakin banyak, apakah dengan imunisasi 100%, sudah dapat menjamin masyarakat tidak akan terkena Campak dan Rubella, bagaimana upaya yang harus dilakukan Dinas Pendidikan ketika ada penolakan imunisasi yang datang dari orang tua wali murid? Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh narasumber untuk semboyan Indonesia Sehat 2010 karena untuk tahun sekarang memang sudah tidak ada Indonesia Sehat 2010 tetapi kita sudah melakukan upaya-upaya sehingga PD3I sudah menurun menuju ke eliminasi, adapun ada penyakit baru karena gaya hidup yang tidak sehat. pada kondisi imunasi 100% tidak ada penularan PD3I tetapi seiring berjalannya waktu imunitas semakin turun sehingga diperlukan pengulangan imunisasi. jika ada penolakan imunisasi, ditingkat nasional dan provinsi kita sudah bekerja sama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam mengatasi kasus penolakan imunisasi.